Tidak pernah ada satupun yang pernah benar-benar mengerti tentang seorang perempuan atau wanita.
Tentang hati yang terdapat pada organ tubuhnya..
Tidak ada satupun yang bisa
mengerti tentang cara berfikir wanita, cara yang seringkali tak pernah
bisa dicapai dengan logika tercanggih sekalipun.
Tak ada yang bisa benar-benar mengerti tentang hati seorang wanita berkata, berfikir dan bersikap.
Tidak ada yang pernah mengerti tentang kemauan yang sebenarnya dalam benak seorang wanita.
Utamanya tentang bagaimana hatinya dalam mencintai sesuatu selain dirinya.
Sesuatu itu bisa berwujud
manusia, impian, cita-cita, keinginan, harta, pangkat, keluarga, bahkan
sesuatu yang sama sekali belum pernah dilihatnya.
Tentang ia mencintai sesuatu; Impian atau Cita-cita.
Tidak ada
yang pernah mengalahkan impian seorang wanita jika ia sudah
bercita-cita. Ia mampu berfikir lebih jauh dari seorang laki-laki
tervisioner sekalipun. Saat pertama kali janin anaknya menetap dalam
rahimnya. Impian atau cita-cita itu ia tetapkan dalam doa’ rutinnya tiap
kali ia mengusap perutnya yang kian hari kian membuncit.
“Nak, kelak Kau akan menjadi seorang Pemimpin”
“ Nak, kelak Kau akan gantikan Ulama-ulama itu menyampaikan ajaran agamamu”
“Nak, kelak Kau akan menghadiahi bunda dengan sebuah mahkota hafalan Al-Qur’anmu”
”Nak, Kelak kau akan menjadi Negarawan Muslim,membebaskan masyarakat dari degradasi moral yang kian hari makin tidak menentu”
“ Nak ,kelak kau akan mewarisi sifat-sifat perjuangan ayahmu”
Dan begitu banyak impian,
cita-cita seorang wanita saat mengandung calon bayinya. Impian yang tak
pernah bisa dibatasi oleh apapun dan kapanpun ia mengusap kandungannya.
Karena ia sangat yakin dengan janji langit.
Tentang ia mencintai sesuatu ; Harta
Seorang wanita akan mampu mencintai harta dalam dua kondisi yang sangat bertolak belakang.
Jika Ia bergelimangan harta,
perasaan cintanya akan terus ada bersama dengan keinginannya untuk
selalu menimbun, menyimpan dan berfikir keras bagaimana agar mendapatkan
kembali jumlah harta yang lebih berlipat ganda. Ia bisa menguasai
segala yang ada dilingkungannya agar tunduk pada kecintaanya pada harta.
Namun Ajaib, Ia juga bisa
bertahan dalam kondisi paling paceklik sekalipun. Ia mampu menyimpan
kecintaannya pada harta, memendamnya dan memberikannya pada anaknya,
demi kelangsungan hidup si anak.
Bahkan untuk kelangsungan hidup
suaminya, Ia mampu menahan kecintaanya, agar hartanya digunakan oleh
orang lain, digunakan untuk kelangsungan dakwah. Kecintaannya pada harta
melahirkan pengorbanan yang tidak sia-sia. Kecintaanya sama namun bisa
bertahan dalam dua kondisi yang sangat bertolak belakang.
Tentang ia mencintai sesuatu ; Laki-laki.
Ini adalah bagian dimana tak
ada siapapun yang bisa menebak,memahami, mengerti dan menyelami hati
seorang wanita ketika ia mencintai seorang laki-laki. Kecintaanya pada
laki-laki bisa bertahan dalam kondisi apapun ! Senang, susah, terhimpit,
bahagia, terpisah, tersatukan atau bahkan ketika diduakan. Satu waktu
ia bisa mencintai laki-laki yang berbeda status darinya,miskin atau
kaya.
Ia juga bisa mencintai laki-laki yang tak sepadan dengannya,tidak tampan atau terlalu tampan.
Ia bisa mencintai seorang
laki-laki yang dibenci oleh semua orang.Ia bisa mencintai seorang
laki-laki lain ,meski ia sudah mendapatkan suami, mendapatkan anak.
Kecintaanya pada laki-laki bisa membuatnya berkhianat, mengubah apa yang ada dalam hatinya untuk bersikap lain.
Tapi kecintaanya pada laki-laki juga bisa membuatnya berkorban sepenuh jiwa,raga dan hartanya.
Tapi kecintaanya pada laki-laki juga bisa membuatnya berkorban sepenuh jiwa,raga dan hartanya.
Iapun masih bisa mencintai laki-laki yang tak bisa dimiliknya.
Kecintaanya pada laki-laki tak
dapat ditebak,ia bisa menjadikan nya makin kuat dan teguh pendirian,
tapi dalam kondisi lain, kecintaanya pada laki-laki bisa membuatnya
membunuh dari belakang.
Terkadang juga menjadikannya pribadi yang tegar, atau sebaliknya, rapuh.
Ia bahkan bisa mengatakan cinta pada seorang laki-laki namun dalam hatinya ia mencintai laki-laki lain.
Ia bisa berbagi cintanya dengan wanita lain pada satu laki-laki.
Sungguh, kedalaman hatinya tak kan mampu di dideteksi oleh apapun.
Ia bisa berbagi cintanya dengan wanita lain pada satu laki-laki.
Sungguh, kedalaman hatinya tak kan mampu di dideteksi oleh apapun.
Tentang seorang wanita…
Tak pernah ada yang bisa mengerti ketika air matanya jatuh berlinangan,
Sedihkah ia, sakitkah ia, marahkah ia atau bahagiakah ia..
Tak pernah ada yang bisa mengerti ketika ia tersenyum simpul
Tak pernah ada yang bisa mengendalikan hatinya secara penuh
Tak pernah ada yang bisa mengalahkan semangatnya ketika ia akan berjuang
Tak penah ada yang bisa mengalahkan tingginya impiannya saat ia sedang mengandung generasi penerusnya
Tak pernah ada yang bisa menandingi kesabarannya saat ia mendidik seluruh anaknya
Tidak ada yang bisa mengalahkan kasih sayangnya dalam mencari sesuap nasi untuk orang yang dicintainya
Tidak ada yang bisa menyaingi dalam dan luas hatinya dalam mencintai seorang laki-laki
Tidak ada yang bisa menyaingi kecerdasannya saat ia mengkalkulasikan sisa umur hidupnya
Tidak ada yang bisa mencegah keinginan kuatnya saat ia benar-benar menginginkan sesuatu..
Tak ada yang bisa menyaingi ketangguhan dan kesabarannya saat ia menyiapkan suaminya atau putranya untuk menjadi pejuang.
Dari sanalah,
Wanita mampu menjadi pejuang sejati
Seperti Khodijah yang pertama kali beriman sebelum kaum laki-laki mengimani Rasul
Seperti Asma’ Binti Abu Bakar berkata tentang harta yang ditinggalkan oleh ayahnya kepada kakeknya
Seperti Fathimah Binti
Rasulullah yang memendam cintanya kepada Ali Bin Abi Thalib, menolak
pembantu yang disodorkan oleh ayahnya dan menjadi wanita yang memangku
Manusia teragung pada detik-detik terakhirnya
Seperti juga Asiyah yang mampu berkata lantang tentang keimanannya pada manusia terkeji yang mengaku tuhan
Seperti juga Bunda Maryam yang
mampu bertahan melahirkan sosok nabi mulia Isa AS di bawah pohon kurma
kering dalam kondisi tuduhan hina yang tak berhenti
Seperti juga Bunda Hajar yang
mampu melepas kepergian sang suami tercinta dan mencari seteguk air
untuk putra nya Ismail AS hingga ia harus berlari menhampiri dua bukit
sebanyak tujuh kali
Atau seperti Ummul Mukminin
Aisyah RA yang mampu mewarisi kecerdasan Rasul sebagai wanita terbanyak
dalam merowikan Hadits Rasululllah..
Dan begitu banyak wanita-wanita lain yang tercatat dalam epic sejarah sebagai pejuang sejati.
Karena dari cinta merekalah, lahir berjuta pahlawan-pahlawan Islam sejati yang cemerlang.
Sungguh, kekuatan yang sama sekali tak bisa diremehkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar